Selasa, 21 Agustus 2012

budidaya anggerk

Secara alami anggrek (Famili Orchidaceae) hidup epifit pada pohon dan ranting-ranting tanaman lain, namun dalam pertumbuhannya anggrek dapat ditumbuhkan dalam pot yang diisi media tertentu. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti faktor lingkungan, antara lain sinar matahari, kelembaban dan temperatur serta pemeliharaan seperti : pemupukan, penyiraman serta pengendalian OPT.

Pada umumnya anggrek-anggrek yang dibudidayakan memerlukan temperatur 280C dengan temperatur minimum 150C. Anggrek tanah pada umumnya lebih tahan panas dari pada anggrek pot. Tetapi temperatur yang tinggi dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.

Berdasarakan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe yaitu, simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang utama, bunga ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari anak tanaman yang tumbuh. Kecuali pada anggrek jenis Dendrobium sp. yang dapat mengeluarkan tangkai bunga baru di sisi-sisi batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain : Dendrobium sp., Cattleya sp., Oncidium sp. dan Cymbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada umumnya bersifat epifit.

Anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang dicirikan oleh titik tumbuh yang terdapat di ujung batang, pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang. Bunga ke luar dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Contoh anggrek tipe monopodial antara lain : Vanda sp., Arachnis sp.,Renanthera sp., Phalaenopsis sp., dan Aranthera sp.

Pembibitan

Perbanyakan tanaman anggrek pada umumnya dilakukan melalui dua cara yaitu, konvensional dan dengan metoda kultur in vitro. Perbanyakan tanaman yang dilakukan secara konvensional adalah sebagai berikut :

1. Perbanyakan vegetatif malalui pemecahan/pemisahan rumpun seperti Dendrobium sp., Oncidium sp., Cattleya sp., dan Cymbidium sp.; pemotongan anak tanaman yang ke luar dari batang seperti Dendrobium sp.; pemotongan anak tanaman yang ke luar dari akar dan tangkai bunga seperti Phalaenopsis sp., yang selanjutnya ditanam ke media yang sama seperti pakis, mos serabut kelapa, arang, serutan kayu, disertai campuran pecahan genting atau batu bata.

2. Perbanyakan generatif yaitu dengan biji. Biji anggrek sangat kecil dan tidak mempunyai endosperm (cadangan makanan), sehingga perkecambahan di alam sangat sulit tanpa bantuan jamur yang bersimbiosis dengan biji tersebut.

Metode kultur in vitro yaitu menumbuhkan jaringan-jaringan vegetatif (seperti : akar, daun, batang, mata tunas) dan jaringan-jaringan generatif (seperti : ovule, embrio dan biji) pada media buatan berupa cairan atau padat secara aseptik (bebas mikroorganisme).

justify;">Persiapan Lahan

Tanaman anggrek dapat ditanam di sekitar rumah atau pekarangan atau di kebun yaitu di bawah pohon atau dengan naungan yang diberi paranet atau sejenisnya dengan pengaturan intensitas cahaya tertentu atau di lahan terbuka. Oleh karena tanaman anggrek mempunyai potensi ekonomis yang tinggi, maka untuk jenis-jenis tertentu dapat ditanam di dalam rumah kaca (green house).

Media tanam

Media tumbuh yang baik harus memenuhi beberapa persyaratan, yaitu tidak lekas melapuk, tidak menjadi sumber penyakit, mempunyai aerasi baik, mampu mengikat air dan zat-zat hara secara baik, mudah didapat dalam jumlah yang diinginkan dan relatif murah harganya.

Untuk pertumbuhan tanaman anggrek, kemasaman media (pH) yang baik berkisar antara 5–6. Media tumbuh sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi bunga optimal, sehingga perlu adanya suatu usaha mencari media tumbuh yang sesuai. Media tumbuh yang sering digunakan di Indonesia antara lain : moss, pakis, serutan kayu, potongan kayu, serabut kelapa, arang dan kulit pinus.

Anggrek pot

Stadia pertumbuhan (umur) tanaman pot anggrek berbunga indah pada saat dipasarkan merupakan faktor utama yang mempengaruhi penampilan tanaman tersebut di dalam ruangan. Perlu diperhatikan bahwa stadia yang tepat untuk pemasaran tergantung dari waktu yang diperlukan untuk memperoleh tanaman. Umumnya tanaman dengan banyak bunga mekar lebih sulit dalam pengangkutan, lebih peka terhadap etilen dan lebih mudah rusak dari pada tanaman yang diangkut dalam stadia yang bunganya masih kuncup atau persentase bunga yang mekar masih rendah.

Pemupukan

Kualitas dan kuantitas pupuk dapat mengatur keseimbangan pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman. Pada fase pertumbuhan vegetatif bagi tanaman yang masih kecil perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 30:10:10, pada fase pertumbuhan vegetatif bagi tanaman yang berukuran sedang perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 10:10:10. Sedangkan pada fase pertumbuhan generatif yaitu untuk merangsang pembungaan, perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 10:30:30.

Panen dan Pascapanen

Keistimewaan tanaman anggrek terletak pada penampilannya saat konsumsi, sehingga usaha untuk mempertahankan mutu penampilan selama mungkin menjadi tujuan utama penanganan pasca panen dan pasca produksi. Untuk melaksanakan upaya tersebut perlu dipahami berbagai faktor yang dapat mempengaruhi mutu pasca panen atau pasca produksi tanaman anggrek. Faktor yang mempengaruhi mutu pasca panen anggrek bunga potong adalah tingkat ketuaan bunga, suhu, pasokan air dan makanan, etilen dan kerusakan mekanis dan penyakit. Sedangkan yang mempengaruhi anggrek pot antara lain kultivar, stadia pertumbuhan, cahaya, medium, pemupukan, temperatur dan lama pengangkutan.

Daftra Pustaka : http://www.deptan.go.id/ditlinhorti/

tips pembibitan bunga anggrek

pembibitan bunga anggrek


Tanaman angrek mempunyai cara tersendiri dalam penanaman dan budidayanya. Karena bunga angreak ini relstif sedikit berbeda dengan tanaman lainnya. Biji yang keluar dari buah anggrek yang telah matang tidak seperti kebanyakan biji tanaman lain. Biji anggrek berukuran mikroskopis hampir seperti tepung dan dalam satu buah dihasilkan jutaan biji. Biji anggrek tidak dapat berkecambah begitu saja karena bijinya tidak mempunyai cadangan makanan. Biji anggrek dapat tumbuh di alam jika mendapatkan tambahan makanan dari sejenis jamur yang hidup di dalam akar anggrek dewasa yang disebut mikorhiza. Sekarang ini sudah dikembangkan teknik menanam biji anggrek melalui media tanam buatan yang terdiri dari senyawa-senyawa kimia yang dibutuhkan oleh biji anggrek untuk berkecambah.

Faktor-faktor penting dalam perkecambahan dan pertumbuhan biji anggrek antara lain:

a) Karbohidrat; unsur karbohidrat yang dibutuhkan dalam perkecambahan biasanya adalah gula sederhana golongan Oligosakarida dan yang umum digunakan dalam medium buatan yaitu: sukrosa dan fruktosa. Gula ini diperlukan biji untuk berkecambah (tunas keluar dari biji) dan sebagai cadangan makanan sebelum tunas mampu membentuk makanan sendiri.

b) Nitrogen; senyawa amonia, nitrat dan urea dalam perkecambahan biji digunakan sebagai bahan utama pembentukan sel-sel tumbuhan.

c) Mineral; unsur-unsur kalium (K), magnesium (Mg), kalsium (Ca) dan fosfor (P) adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah banyak dan digunakan dalam bentuk senyawa kompleks. Tanpa unsur ini tunas anggrek yang sudah berkecambah akan mati tetapi jika kadar dalam medium terlalu pekat akan menyebabkan keracunan bagi tanaman. Kadar unsur-unsur diatas yang dianjurkan adalah 40 mg/L media.

d) Penyinaran; dibutuhkan tanaman anggrek sebagai syarat pokok dalam proses pembentukan cadangan makanan yang disebut proses fotosintesis. Intensitas yang dibutuhkan antara 400 - 3000 lux. Sinar yang digunakan dapat sinar matahari difus, lampu neon dan lampu Cool White. Ukuran umum yang sering digunakan adalah lampu neon putih 40 watt diletakkan 1,5 hingga 2 meter dari rak-rak temapt botol perkecambahan. Semakin kecil daya yang digunakan jarak lampu ke tanaman semakin dekat.

e) Suhu; temperature optimal perkecambahan yang digunakan untuk semua jenis anggrek antara 20oC - 25oC. Temperature yang terlalu tinggi akan menyebabkan kelayuan karena penguapan terlalu besar, sedangkan temperature yang terlalu dingin menyebabkan pertumbuhan tanaman lambat.

f) pH (keasaman) media; pH media tanam berkisar antara 4,8-5,2 dengan toleransi kisaran antara 3,6 hingga 7,6. Perlu diketahui selama pertumbuhan tunas anggrek keasaman media dapat mengalami perubahan.

g) Vitamin dan Hormon; kedua unsur ini digunakan untuk memacu pertumbuhan tunas. Selain digunakan dalam bentuk senyawa murni, vitamin dan hormon didapatkan dari penggunaan zat additiv dalam media misalnya pisang, kentang, buah tomat dan lainnya.

Dengan menggunakan media buatan dalam mengecambahkan biji anggrek dapat menaikkan prosentase keberhasilan perkecambahan biji anggrek secara alami dari 5%-8% perkecambahan menjadi 60%-80%.

Demikian cara pembibitan bunga angrek, semoga bisa diterapkan dirumah anda. Dan semoga bermanfat bagi yang membacanya. terimakasih

tips cara menanam tanaman hias

Berikut ini adalah cara menanam tanaman hias /bunga di dalam pot :

Persiapan Media Tanam
1. Letakan beberapa pecahan batu merah (sebagai pengikat air) di dasar pot
2. Isi pot dengan campuran tanah yang ideal untuk tiap-tiap jenis
a. Campuran umum;
pasir 1/3 bagian, tanah 1/3 bagian, 1/3 bagian pupuk kandang
b. Campuran untuk jenis suka kering;
pasir ½ bagian, 1/2 bagian pupuk kandang
c. Campuran untuk jenis suka lembab
tanah ½ bagian, 1/2 bagian pupuk kandang
3. Media siap untuk ditanami.

Cara Pengepotan yang Baik

Pilihlah pot tanaman dan media tumbuh yang sesuai dengan tanaman yang akan kita potkan. Pot juga harus disesuaikan dengan tempat dimana dan bagaimana pot tersebut diletakkan.

Bila pot dan media yg telah disiapkan tersedia, pastikan pot memiliki lubang drainase yang cukup. Isikan media kurang lebih 1/3 bagian pot. masukkan tanaman, usahakan media asal yang menempel pada tanaman masih ada, agar tanaman tidak mengalami stres saat beradaptasi dengan media yang baru.

Tambahkan lagi media tanam, sambil tanaman dipegang terus dengan sebelah tangan. Setelah hampir penuh, tekan media perlahan-lahan dengan ibu jari agar tanaman dapat berdiri kokoh. Pot jangan diisi sampai penuh, sisakan sekitar 2 cm dari bibir pot agar mudah waktu melakukan penyiraman.

Setelah pengepotan selesai, siramlah tanaman secukupnya. Dinding luar dan dasar pot dibersihkan dari kotoran dan media tanam yang masih menempel sebelum diletakkan pada tempat yang diinginkan.

Cara Pengairan yang Tepat

Beberapa cara untuk mengairi tanaman pot dalam ruangan yaitu :

1.Air diberikan melalui alas pot. Dengan cara ini air akan meresap ke atas ke media tanam dengan melalui sistem kapiler. Keuntungan media tidak terlalu basah, tetapi ketersediaan air cukup terjamin. Untuk membantu peresapan air ke media tanam sebaiknya dipasang tali dari media ke alas pot melewati lubang drainase.

2.Air diberikan langsung pada media tanam. Pada cara ini air dapat disiramkan langsung pada permukaan media tanam atau juga dapat melalui pipa yang ditancapkan ke media tanam. Usahakan air siraman tidak mengenai tanaman secara langsung.

Waktu terbaik untuk melakukan penyiraman tanaman adalah di pagi hari kira-kira jam 7 -10 (sore juga ok ).

Salah satu tanaman bunga, hias dan hortikultura/buah yang cocok di tanam di halaman rumah adalah :

1.Tanaman Bunga Bougenville.
Tanaman ini selain punya bentuk yg indah, gampang hidup, bisa di modifikasi warna dan bunganya juga berfungsi sebagai filter debu untuk rumah kita.Selain itu tanaman ini tidak terlalu besar dan akarnya pun tidak merusak pagar atau tembok rumah karena akarnya yg lembut tapi kuat.

Kalau halamannya lumayan besar, menurut saya pohon palem sangat bagus dan dapat membuat kesan indah/asri.
Untuk tanaman kecil lainnya, banyak sekali yang bisa ditanam contoh : anggrek, mawar, melati, alamanda, kembang sepatu, dll

2.Tanaman Peneduh
Pohon mangga gampang merawatnya, cocok untuk peneduh, dan tentunya bisa dinikmati buahnya.
Pohon peneduh menciptakan “iklim” mikro, sehingga angin yg masuk ke pekarangan dan ke dalam rumah akan lebih sejuk karena telah mendapat bulir2 uap air, mangga adalah salah satu yg tajuk pohonnya tepat sbg peneduh.

3.Tanaman Penyerap Racun
Tanaman hias dan bunga yang memiliki fungsi sebagai penyerap racun antara lain: lidah mertua, krisan, lidah buaya, sansiviera, andong, aglonema, beringin. Bahkan lidah mertua mampu menyerap logam berat seperti timbal yang paling berbahaya yang ada di udara.
Jenis aglonema sangat cocok ditanam di sekitar rumah bagi perokok karena segala jenis aglonema, selain mampu menyerap CO2 juga bisa menyerap nikotin dengan baik.

4.Tanaman Penolak Nyamuk (udah ogud bahas di forum kesehatan)
Tanaman yang berfungsi sebagai hiasan sekaligus penolak nyamuk, antara lain, selasih, tahi kotok, suren, zodia, geranium, rosemary dan tembelekan. Yang bisa dijadikan anti nyamuk oles alami misalnya, kenanga, lavender dan catnip.
Nyamuk tidak menyukai beberapa jenis tanaman tersebut karena mengeluarkan senyawa yang tidak disukai bahkan bisa mematikan nyamuk.
”Makin banyak menanam tanaman hias penangkal nyamuk di halaman dan taman rumah, makin kecil ketergantungan kita terhadap obat nyamuk berbahan kimia”.